Sunday, February 26, 2012

Hutang Baik, dan Hutang Buruk

               hutang.jpg (371×500)
              Alkisah, adalah dua orang muda yang bernama Heru dan Abhi. Suatu hari Abhi berkata kepada Heru "Mas aku ada rencana untuk membeli mobil tapi lewat kredit sebenernya sudah tepat belum?" kata Abhi. Lalu, Heru pun menjelaskan "Sebenarnya ada yang namanya hutang baik dan hutang buruk" katanya, karena penasaran Abhi bertanya kembali " Maksudnya apa Mas?". "Maksudnya adalah hutang baik adalah jika kita berhutang untuk kebutuhan produktif atau membeli asset yang nilainya selalu naik, sedangkan hutang buruk adalah jika kita membeli barang konsumtif yang nilainya terkadang bisa turun" jelasnya.


              Dari kisah tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa hutang yang baik adalah hutang yang digunakan untuk kebutuhan pruduktif atau asset yang nilainya selalu naik. Contohnya adalah membeli berhutang untuk modal usaha, berhutang untuk membeli rumah, dan lain sebagainya yang dapat menghasilkan uang atau yang nilainya selalu naik.
             
              Lalu bagaimana dengan hutang buruk? Ya, contohnya adalah si Abhi tadi, ia sempat berniat untuk berhutang untuk membeli mobil. Kita semua tahu bahwa harga mobil hampir selalu turun apabila sudah keluar mobil lain yang lebih baru dan bagus, time value. Menurut saya membeli barang konsumtif itu tidak apa-apa, yang penting tidak boros dan berlebihan(gaya borju). Dan yang lebih penting kita TIDAK PERLU BERHUTANG untuk membeli barang konsumtif karena justru akan memberatkan, tidak seperti barang produktif yang apabila dijual di lain waktu mungkin harganya telah naik.


Sekian dari saya, kalau ada yang ingin ditanyakan silakan berkomentar

No comments:

Post a Comment