Friday, December 9, 2011

Rangkuman Bahasa Indonesia kelas 7 Semester 1/ganjil

Puisi
IBU

Ibu…
Kasihmu tiada tara
Bagaikan langit
Yang membentang luas di angkasa
Ibu….
Kau merawatku sejak kecil
Kautimang, kauasuh, dan kaudidik
Agar menjadi, orang yang berguna
Namun terkadang…
Aku membuatmu kesal
Kubantah perintahmu
Kulanggar laranganmu
Oh, Ibu…
Ampunilah segala  kesalahanku
Kuberjanji akan membuatmu bahagia
Terima kasih ibu
Pengalaman mengesankan
AKTUAL
        Pada hari Selasa 25 Oktober 2011 pukul 06.15 saya berangkat AKTUAL bersama teman-teman kelas 7 angkatan 11 SMP Labschool Kebayoran. Kami pergi ke Bandung. Kelompok saya pergi ke Gedung Merdeka. Selam perjalanan saya disuguhi pemandangan yang indah, sawah dan pegunugan terbentang luas di kedua sisi bus kami. Sesampainya di Gedung Merdeka kami mendapat penjelasan dari pemandu wisata. Ia menjelaskan sejarah Gedung Merdeka secara detail dan terperinci. Setelah itu tibalah saatnya untuk melakukan observasi di Gedung Merdeka, saya bertugas mengambil foto objek-objek yang ada di dalam gedung. Pada saat itu pula baterai kamera saya habis, sayang sekali padahal masih banyak yang harus difoto. Setelah itu kami masuk ke ruang audio visual di sana kami melihat video tentang Gedung Merdeka di masa lampau dan video tentang ASEAN.
            Setelah keluar dari Gedung Merdeka kami menuju bus dan makan siang. Makanan yang diberikan sederhana namun tetap enak. Kemudian kami semua pergi ke Saung Mang Udjo. Di sana kami disuguhi berbagai permainan angklung, pertunjukkan wayang, tarian, dan bahkan kami ikut bermain angklung. Setelah itu kami pulang. Selama perjalanan saya tidur. Saya terbangun untuk melaksanakan shalat dan pengambilan foto kelas. Setelah itu saya tidur lagi sampai Jakarta. Sesampainya di Jakarta saya bangun lalu bersiap-siap untuk turun. Di sekolah saya sholat maghrib dan setelah itu pulang untuk beristirahat.
            Walaupun melelahkan AKTUAL menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan karena baru kali ini saya melakukan karya wisata dengan serius.

Pantun

·         Tanggal satu itu hari Senin
·         Tanggal dua itu hari Selasa
·         Janganlah kamu hanya bermain
·         Nanti menyesal sepanjang masa


·         Ada pedagang bernama Danna
·         Bila berdagang selalu laku
·         Hai teman yang ada disana
·         Kenalan dong sama aku

·         Putung rokok ada di asbak
·         Ikan tongkol ada di laut
·         Apakah bisa engkau tebak
·         Bagaimana bentuk rumput

·         Nenekku hobi menyulam
·         Banyak tugas harus diketik
·         Kalau kita sakit demam
·         Minumlah obat  antibiotik

·         Gatot kaca sungguh sakti
·         Kesaktiannya  dari cincin
·         Kalau ingin dihormati
·         Hormatilah orang lain

·         Padang rumput tempat sapi
·         Sumber berita ada di koran
·         Janganlah engkau bermain api
·         Agar tidak terjadi kebakaran

Resensi cerpen
Operator Telepon
Waktu saya masih amat kecil, ayah sudah memiliki telepon di rumah kami. Inilah telepon masa awal, warnanya hitam, di tempelkan di dinding, dan kalau mau menghubungi operator, kita harus memutar sebuah putaran dan minta disambungkan dengan nomor telepon lain. Sang operator akan menghubungkan secara manual.
Dalam waktu singkat, saya menemukan bahwa, kalau putaran di putar, sebuah suara yang ramah, manis, akan berkata : "Operator". Dan si operator ini maha tahu.
Ia tahu semua nomor telepon orang lain!
Ia tahu nomor telepon restoran, rumah sakit, bahkan nomor telepon toko kue di ujung kota.
Pengalaman pertama dengan sang operator terjadi waktu tidak ada seorangpun dirumah, dan jempol kiri saya terjepit pintu. Saya berputar putar kesakitan dan memasukkan jempol ini kedalam mulut tatakala saya ingat .... Operator!!!
Segera saya putar bidai pemutar dan menanti suaranya.
" Disini operator..."
" Jempol saya kejepit pintu..." kata saya sambil menangis. Kini emosi bisa meluap, karena ada yang mendengarkan.
" Apakah ibumu ada di rumah ? " tanyanya.
" Tidak ada orang "
" Apakah jempolmu berdarah ?"
" Tidak , cuma warnanya merah, dan sakiiit sekali "
" Bisakah kamu membuka lemari es? " tanyanya.
" Bisa, naik di bangku. "
" Ambillah sepotong es dan tempelkan pada jempolmu..."
Sejak saat itu saya selalu menelpon operator kalau perlu sesuatu.
Waktu tidak bisa menjawab pertanyaan ilmu bumi, apa nama ibu kota sebuah Negara, tanya tentang matematik. Ia juga menjelaskan bahwa tupai yang saya tangkap untuk dijadikan binatang peliharaan , makannya kacang atau buah.
Suatu hari, burung peliharaan saya mati.
Saya telpon sang operator dan melaporkan berita duka cita ini.
Ia mendengarkan semua keluhan, kemudian mengutarakan kata kata hiburan yang biasa diutarakan orang dewasa untuk anak kecil yang sedang sedih. Tapi rasa belasungkawa saya terlalu besar. Saya tanya : " Kenapa burung yang pintar menyanyi dan menimbulkan sukacita sekarang tergeletak tidak bergerak di kandangnya ?"
Ia berkata pelan : " Karena ia sekarang menyanyi di dunia lain..." Kata - kata ini tidak tau bagaimana bisa menenangkan saya.
Lain kali saya telpon dia lagi.
" Disini operator "
" Bagaimana mengeja kata kukuruyuk?"
Kejadian ini berlangsung sampai saya berusia 9 tahun. Kami sekeluarga kemudian pindah kota lain. Saya sangat kehilangan " Disini operator "
Saya tumbuh jadi remaja, kemudian anak muda, dan kenangan masa kecil selalu saya nikmati. Betapa sabarnya wanita ini. Betapa penuh pengertian dan mau meladeni anak kecil.
Beberapa tahun kemudian, saat jadi mahasiswa, saya studi trip ke kota asal.
Segera sesudah saya tiba, saya menelpon kantor telepon, dan minta bagian "
operator "
" Disini operator "
Suara yang sama. Ramah tamah yang sama.
Saya tanya : " Bisa ngga eja kata kukuruyuk "
Hening sebentar. Kemudian ada pertanyaan : "Jempolmu yang kejepit pintu sudah sembuh kan ?"
Saya tertawa. " Itu Anda.... Wah waktu berlalu begitu cepat ya "
Saya terangkan juga betapa saya berterima kasih untuk semua pembicaraan waktu masih kecil. Saya selalu menikmatinya. Ia berkata serius : " Saya yang menikmati pembicaraan dengan mu. Saya selalu menunggu nunggu kau menelpon "
Saya ceritakan bahwa , ia menempati tempat khusus di hati saya. Saya bertanya apa lain kali boleh menelponnya lagi. " Tentu, nama saya Saly "
Tiga bulan kemudian saya balik ke kota asal. Telpon operator. Suara yang sangat beda dan asing. Saya minta bicara dengan operator yang namanya Saly.
Suara itu bertanya " Apa Anda temannya ?"
" Ya teman sangat lama "
" Maaf untuk kabarkan hal ini, Saly beberapa tahun terakhir bekerja paruh waktu karena sakit sakitan. Ia meninggal lima minggu yang lalu..."
Sebelum saya meletakkan telepon, tiba tiba suara itu bertanya : "Maaf, apakah Anda bernama Paul ?"
"Ya "
" Saly meninggalkan sebuah pesan buat Anda. Dia menulisnya di atas sepotong kertas, sebentar ya....."
Ia kemudian membacakan pesan Saly :
" Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN... Paul akan mengerti kata kata ini...."
Saya meletakkan gagang telepon. Saya tahu apa yang Saly maksudkan.
Jangan sekali sekali mengabaikan, bagaimana Anda menyentuh hidup orang lain.





Sinopsis:
                Sewaktu tokoh Saya kecil, Ia sering menghubungi operator telepon untuk menanyakan berbagai macam hal. Saat tokoh saya berusia 9 tahun Ia pindah ke kota lain. Waktu pu berjalan. Saat tokoh Saya telah menjadi mahasiswa, ia melakukan studi trip ke kota asalnya. Disana, tokoh saya menelepon operator, ternyata Sang Operator masih sama dengan operator saat tokoh Saya kecil. Kemudian tokoh Saya kembali menanyakan banyak hal dengan Operator.
Tiga bulan berlalu, tokoh saya kembali ke kota asalnya lagi. Disana Ia menelepon operator tetapi saat operator menjawab ternyata Ia bukanlah operator saat tokoh Saya kecil. Saat ditanya, ternyata Sang Operator telah meninggal 3 minggu yang lalu. Sang Operator pun berpesan " Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN... Paul akan mengerti kata kata ini...."

Latar:
Tempat: Kota asal
Waktu: Dulu, beberapa tahun kemudian, tiga bulan kemudian
Suasana: Gembira lalu sedih
Tema: Persahabatan

Tokoh:
            Saya: ingin tahu(menanyakan berbagai macam hal ke operator)
            Operator: Perhatian (melayani berbagai pertanyaan saya dengan baik)
Pesan:
·         Kasihilah sesama manusia
·         Jangan meremehkan orang lain
Kaitan dengan kehidupan sehari-hari
            Sebagai makhluk social tentu kita harus saling mengasihi dan menyayangi orang lain. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing maka jangan meremehkan orang lain

Pengumuman
Pengumuman
        Telah ditemukan sebuah kunci loker dengan gantungan berupa sebuah beruang berwarna biru. Kunci ini ditemukan Jum’at 1 Desember 2012 di masjid oleh R.Himan Haryo Teguh.D. Bagi yang merasa memiliki kunci tersebut harap segera mengambilnya sebab akan diadakan pergantian loker di awal tahun.
            Atas perhatian teman-teman sekalian saya ucapkan terimakasih.
Berita
Berita=Peristiwa
Peristiwa= Harus
1.      Aktual=Baru
2.      Faktual=Nyata
Pokok Berita= 5W 1H
1.      Apa= Fakta peristiwa
2.      Kapan= Fakta waktu
3.      Dimana= Fakta tempat
4.      Siapa= Fakta pelaku
5.      Mengapa= Fakta alasan
6.      Bagaimana= Fakta proses/penyelesaian
Buku harian
          Tanggal 12 November 2011 pukul 22.00
Hari ini aku pergi ke Hotel Mercure. Begitu sampai di sana langsung tidur dan setelah itu mandi. Setelah mandi sekeluarga makan di A&W Restaurant. Setelah makan mencari celana berenang untuk besok. Begitu sampai di rumah langsung mengerjakan PR dan tidur.

Membaca cepat
Tips:
1.      Hanya mata yang bergerak
2.      Tanpa suara
3.      Konsentrasi
Cara mengukur kecepatan membaca
Jumlah kata:waktu X 60 menit= Jumlah kata permenit

Surat Pribadi

                                                                   Jakarta, 8 Desember 2011
Kepada Yth: Nenek Moning
Di tempat

Assalamualaikum wr wb,
                   Halo Nek, apa kabar? Semoga Nenek di sana sehat wal afiat, kami sekeluarga di sini juga baik-baik saja. Kapan Nenek akan datang ke Jakarta? Kami sudah sangat rindu dan ingin segera berjumpa dengan Nenek. O iya Nek, waktu liburan kemarin aku pergi ke Bali dan aku membelikan Nenek oleh-oleh. Nanti kalau Nenek datang akan aku berikan oleh-olehnya, semoga Nenek suka.
                   Sekian dulu surat dariku, peluk cium untuk adik-adik sepupu di sana.

No comments:

Post a Comment