Friday, December 9, 2011

Caravan Berhantu

Saya ingin menceritakan pengalaman saya sewaktu piknik tahunan kantor perusahan tempat ayah saya bekerja. Waktu itu hari Sabtu tahun 2009 kami sekeluarga ditambah tante saya ikut piknik tahunan perusahaan ke Taman Safari. Sebelum pergi ke sana kami menunggu ayah saya selesai praktik.
            Setelah sampai disana kami langsung membereskan kamar dan berganti baju. Berhubung saat kami tiba disana sudah sore maka setelah kami ganti baju kami berkumpul di aula hotel untuk mengikuti acara safari malam. Ternyata bila dilihat di malam hari taman safari itu lebih seru daripada saat siang hari, sebabsebagian besar binatangnya adalah binatang nokturnal. Setelah tour yang seru itu kami makan malam di café hotel sambil menonton beberapa pertunjukkan.   
Malam disana sangat dingin sampai-sampai kami menggigil saat kami tidur. Didalam caravan tersebut ada 2 kamar, kamar yang pertama berisi Ibu dan ayah saya. Sedangkan yang kedua berisi saya dan tante saya.
            Tengah malam, saya terbangun karena tiba-tiba mati lampu dan terdengar suara kaca jendela disamping tempat  tidur diketuk-ketuk dari luar. Saya dan Tante saya segera kabur ke kamar ibu saya, lalu kami memanggil room service untuk menyalakan lampu, tapi entah kenapa lampu tidak dapat hidup sehingga kami tidur berempat dalam satu ruangan sampai pagi.
Keesokan harinya kami bersiap untuk pulang. Setelah kami mandi kami merapikan kamar dan menguncinya karena kami harus segera berkumpul di café untuk sarapan. Setelah sarapan kami bermain-main dulu sambil menunggu jam makan siang dan pulang. Saya bermain banyak permainan, dan menunggang unta serta gajah.  Sebelum pulang kami kembali lagi ke karavan untuk merapikan koper dan bersiap-siap pulang. Setelah semua barang bawaan kami dimasukikan dengan rapi ke koper kami mengunci kamar untuk makan siang. Setelah makan kami kembali ke kamar untuk sholat zuhur dan mengambil koper, namun kami sangat terkejut karena pintu karavan terbuka lebar, kamarnya sangat kotor dan berantakan. Handuk tergeletak di lantai padahal tadi sudah kami rapikan di tempatnya. Ayah saya agak marah namun karena kami akan pulang kami hanya mengeluh dalam hati.
Keesokan harinya, sepulang kerja Ayah saya berkata bahwa karavan yang kami tempati itu memang angker, karena beberapa teman Ayah juga mendapat gangguan yang aneh ketika menginap disana. Untunglah kami baru tahu itu ketika sudah pulang ke rumah. Tapi saya sampai kapan pun tidak mau menginap di sana lagi. 

No comments:

Post a Comment